Pelatihan & Sertifikasi Personil K3 Konstruksi Jenjang 4 Resmi Digelar di Kabupaten Blora
Penulis : Miftahunnuril Anam
Redaksi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora kembali menegaskan perannya dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja konstruksi melalui penyelenggaraan Pelatihan Personil Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Jenjang 4. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 18 Juni 2025 di Azana Garden Hill Resort Blora, Jl. G. Slamet No. 02 Kunden, Kecamatan Blora, dengan diikuti oleh 15 peserta yang merupakan tenaga kerja konstruksi yang memiliki tanggung jawab dalam penerapan standar keselamatan kerja di lapangan.
Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam terkait penerapan sistem manajemen K3 di sektor konstruksi, mulai dari identifikasi potensi bahaya, pengendalian risiko, hingga langkah-langkah mitigasi kecelakaan kerja. Para peserta dibekali dengan materi teori sekaligus praktik lapangan agar lebih siap dalam menghadapi situasi kerja yang penuh risiko. Dengan demikian, mereka tidak hanya memahami konsep keselamatan, tetapi juga mampu mengimplementasikannya secara langsung di proyek konstruksi.
Selain itu, pelatihan ini juga mewajibkan peserta menjalani uji kompetensi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh sertifikasi resmi jenjang 4 di bidang K3 konstruksi. Sertifikasi ini menjadi bukti pengakuan formal atas kemampuan peserta dalam memastikan pelaksanaan standar keselamatan kerja yang sesuai dengan regulasi nasional. Kehadiran tenaga kerja tersertifikasi diharapkan mampu menekan angka kecelakaan kerja, sekaligus meningkatkan mutu pembangunan infrastruktur di Kabupaten Blora.
DPUPR Kabupaten Blora menegaskan bahwa aspek keselamatan kerja merupakan prioritas utama dalam setiap pembangunan. Melalui kegiatan ini, diharapkan tenaga kerja konstruksi dapat semakin profesional dalam menerapkan standar K3, sehingga pembangunan berjalan lancar, aman, dan memberikan hasil yang berkualitas sesuai target.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, DPUPR Kabupaten Blora menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kapasitas tenaga kerja konstruksi lokal. Harapannya, ke depan tercipta budaya kerja yang disiplin, terukur, dan berorientasi pada keselamatan, sehingga setiap proyek infrastruktur yang dibangun tidak hanya memenuhi standar teknis, tetapi juga menjamin perlindungan bagi para pekerja serta masyarakat luas.